Briket Kelapa sebagai Solusi Berkelanjutan : YDML, BPE GPI Papua dan Warga Okaba Bangkitkan Ekonomi dengan Briket Arang Tempurung Kelapa
Lewat program funding dari Econusa, Yayasan Dahetok Milah Lestari (YDML) & BPE GPI Papua memilih mengembangkan komoditi briket arang tempurung kelapa sebagai salah satu fokus utama dalam upaya pemberdayaan orang asli Papua (OAP) dan pelestarian lingkungan. Pilihan ini didasarkan pada potensi besar yang dimiliki oleh tempurung kelapa sebagai sumber energi terbarukan, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi lokal dan menjaga kearifan budaya serta lingkungan berbasis adat (terkait dengan totem orang Malind).

Adapun tujuan pengembangan briket arang tempurung kelapa yakni pertama, peningkatan ekonomi orang asli Papua (OAP): YDML dan BPE GPI Papua bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan sumber penghasilan baru bagi masyarakat asli Papua melalui pengolahan tempurung kelapa menjadi briket arang. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka secara mandiri dan berkelanjutan.
Kedua, konservasi lingkungan berbasis adat. Pengembangan briket arang tempurung kelapa juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada kayu hutan sebagai bahan bakar, sehingga membantu menjaga kelestarian hutan dan mengurangi deforestasi. Pendekatan berbasis adat memastikan bahwa upaya konservasi ini selaras dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Papua. Ketiga, Pemanfaatan Limbah perkebunan kepala. Tempurung kelapa yang selama ini sering dianggap sebagai limbah (hanya dipakai untuk keperluan memasak atau mengusir nyamuk) dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Hal ini mendorong pemanfaatan sumber daya secara efisien dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah pertanian.
Jika digali lebih jauh, maka ada beberapa beberapa manfaat dan kegunaan briket arang tempurung kelapa yakni pertama, sumber energi terbarukan. Briket arang tempurung kelapa merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk memasak, memanaskan ruangan, atau sebagai sumber energi dalam industri kecil. Briket ini memiliki nilai kalor yang tinggi dan lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil. Kedua, pengurangan limbah. Dengan mengolah tempurung kelapa menjadi briket, YDML membantu mengurangi jumlah limbah pertanian yang tidak terpakai, sehingga mendukung kebersihan lingkungan dan mengurangi polusi. Ketiga, produk ramah lingkungan. Briket arang tempurung kelapa menghasilkan asap yang lebih sedikit dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan. Keempat, peningkatan ekonomi orang asli papua (OAP). Pengembangan briket arang tempurung kelapa memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat asli Papua. Melalui pelatihan dan pendampingan, YDML memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam seluruh rantai produksi, mulai dari pengumpulan tempurung kelapa, pengolahan, hingga pemasaran. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Selain itu, dengan adanya pasar yang stabil untuk briket arang tempurung kelapa, masyarakat dapat mengandalkan sumber penghasilan yang berkelanjutan. Ini juga membuka peluang bagi pengembangan usaha mikro dan kecil, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal lain yang menjadi penegasan dari inisiatif ini adalah YDML berusaha mengintegrasikan kearifan lokal dan adat istiadat dalam upaya konservasi lingkungan. Masyarakat asli Papua memiliki hubungan yang erat dengan alam, dan pengembangan briket arang tempurung kelapa dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan yang telah dijaga turun-temurun. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses konservasi, YDML memastikan bahwa upaya pelestarian lingkungan tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan dan sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.
Sebagai kesimpulan, Pengembangan briket arang tempurung kelapa oleh Yayasan Dahetok Milah Lestari (YDML) merupakan langkah strategis yang menggabungkan peningkatan ekonomi masyarakat asli Papua, pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan konservasi lingkungan berbasis adat. Melalui inisiatif ini, YDML tidak hanya membantu masyarakat mencapai kemandirian ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya Papua untuk generasi mendatang.