Saat Kebebasan Justru Menakutkan
Hannah Arendt dalam buku The Origins of Totalitarianism (1951) menyatakan bahwa dalam kondisi sosial yang tidak stabil, orang-orang rela menyerahkan
GOD OF A SECOND CHANCE
Gereja yang Tidak Takut Memberi Kesempatan Kedua “Barnabas pun mengambil dia dan membawanya kepada rasul-rasul…”(Kisah Para Rasul 9:27) SEBUAH NAMA,
Rekonsiliasi Pembangunan dan Kelestarian di Wilayah Potensi Tambang
Analisa Ekonomi Ekologi: Rekonsiliasi Pembangunan dan Kelestarian di Wilayah Potensi Tambang Pendahuluan Di banyak wilayah pedesaan Indonesia, dilema antara pembangunan
BERDAMAI DENGAN KETIDAKNYAMANAN : SEBUAH JALAN PERTUMBUHAN ROHANI
Kita hidup dalam budaya yang sangat memuliakan kenyamanan. Kita diajarkan, sejak kecil, untuk menghindari rasa sakit, menyingkirkan rasa tidak nyaman,
LET GO, LET GOD
Ada masa-masa dalam hidup ketika kita merasa harus mengatur segalanya, menyusun rencana, mengejar target, menyelesaikan berbagai masalah. Kita terus bergerak,
“Racun di Udara, Sampah di Laut – Mau Tunggu Apa Lagi? Aksi Sekarang!”
Kaimana, 9 Mei 2025, “Bumi kita sedang sakit, dan diam bukanlah pilihan!” Seruan itu menggema dari para pemuda GPI dalam
Gereja sebagai Ruang Sunyi yang Menjerit: Gagasan Bergereja yang Kontemplatif dan Responsif dalam Krisis Zaman
Di tengah arus zaman yang penuh kegelisahan, mulai dari krisis ekologis, kemiskinan struktural, dekadensi moral, hingga kehampaan spiritual, gereja menghadapi
Lima Legacy Paus Fransiskus bagi Gerakan Oikumene
Persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam pernyataan dukacita atas wafatnya Paus Fransiskus antara lain menyatakan bahwa Paus Fransiskus dikenal sebagai