AGAR KAMU MENGASIHI TUHAN ALLAHMU.

Bacaan: Yosua 23:11-16 (sesuai SBU).

Nas: “Demi hidupmu, perhatikanlah baik- baik agar kamu mengasihi Tuhan, Allahmu! (ay.11).


Yosua sebagai pemimpin Israel merasa tidak lama lagi akan meninggalkan dunia ini. Karena  itu ia berpesan, agar mereka menginsafi dengan segenap hati dan jiwa, bahwa semua janji Tuhan telah digenapi. Namun Tuhan akan mendatangkan malapetaka, apabila mereka melanggar perjanjian yang telah diperintahkan Tuhan dengan menyembah ilah-ilah lain. Murka Tuhan akan datang  membinasakan mereka dari negeri yang Tuhan anugerahkan (ay.14-16).


Nasihat ini disampaikan Yosua , “demi hidup mereka”. Karena itu mereka harus mengasihi Tuhan Allahmu. Bila mereka tidak taat, justru berpaut  dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, kawin-mengawin dengan mereka, maka Allah tidak akan menghalau bangsa-bangsa yang memusuhi mereka. Bangsa-bangsa itu akan menjadi perangkap dan jerat, cambuk pada punggungmu dan duri di matamu, sampai kamu habis lenyap (ay. 11-13).


Suatu saat kita akan meninggalkan dunia ini.

Sebagai pemimpin, apakah sebagai orangtua, pemimpin jemaat/persekutuan, pemimpin masyarakat, apakah yang akan kita pesankan kepada mereka?Tantangan ke depan semakin berat, khusus dari orang-orang tidak beriman. Mereka akan menjadi jerat, cambuk dan duri bagi kita. Kita akan  gagal, hancur bahkan binasa. Karena itu “demi hidup kita” : kasihilah Tuhan  Allahmu.


Kita semua adalah pemimpin di sektor kehidupan kita masing-masing. Maka sebagai pemimpin kita harus  berpesan kepada siapa saja yang ada di sekitar kita, supaya hidup mengasihi Tuhan. Tidak berpaut dan mengandalkan kekuatan manusia, materi dan ilah-ilah dalam berbagai manifestasinya. Jika kita tidak mengasihi Allah, Allah akan membiarkan kita. Dan kehadiran mereka akan menjadi perangkap, jerat, cambuk dan duri bagi kehidupan kita. Karena itu, kasihilah Tuhan Allahmu.


Doa: Kuasai dan bimbing hidup kami Tuhan, agar kami mengasihi-Mu. AMIN.


SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Sinode Am GPI, Renungan.Online, Gerejabersaudara.id

Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Sinode Am GPI, Renungan.Online, Gerejabersaudara.id

Masuk untuk meninggalkan komentar