PENGAKUAN AKAN KEKUASAAN TUHAN.

Bacaan: Daniel 6: 26-29 (sesuai SBU).

Nas: “Dia melepaskan dan menyelamatkan, mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang telah melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.” (ay.28).


Orang-orang yang iri dan benci kepada Daniel, berhasil menjebloskan Daniel ke dalam gua singa, melalui rekayasa jahat mereka. Raja Darius sedih, tapi ia tidak dapat membebaskan Daniel dengan peraturan yang disetujuinya sendiri juga. Akhirnya Daniel dibuang ke gua singa. Mujizat pun terjadi bagi orang benar, setia dan takut akan Tuhan. Daniel tidak di makan oleh singa (Dan 6:22-23).


Ketika raja Darius tahu apa yang telah terjadi, ia memerintahkan agar Daniel diangkat dari gua singa. Orang-orang yang telah merekayasa perbuatan jahat dimasukkan raja ke dalam gua singa. Raja pun menyampaikan pernyataan sebagai bentuk pengakuannya akan kekuasaan dan kebesaran Tuhan (Dan 6:26).


Pengakuan raja Darius adalah sebagai berikut: (1). Bertambah-tambahlah kesejateraan rakyatnya. (2).Orang-orang  harus takut kepada  Allahnya Daniel. (3).Dialah Allah yang hidup, kekal selama-lamanya. (4). Pemerintahan dan kekuasaan-Nya kekal selamanya. (5).Dia Allah yang menyelamatkan dan melakukan tanda mukjizat. (6). Allahlah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa (ay.26-28).


Allah melindungi hamba-hamba-Nya yang taat, takut akan Dia dan yang tekun berdoa. Mukjizat-Nya pun dinyatakan bagi mereka. Apapun yang dilakukan manusia tak sanggup menghilangkan nyawa hamba-hamba-Nya bila Tuhan tidak berkenan ( Rm 8:31; 37-39). Siapa pun, bersama Darius akan mengakui kekuasaan, kebesaran dan mukjizat-Nya. Sebab hanya Dia yang patut disembah oleh seisi dunia ini. Mari menyembah dan mengagungkan nama-Nya.


Doa: Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang Mahakuasa dan Mahabesar. Engkau sajalah yang layak menerima pujian, syukur dan hormat dari segenap manusia. AMIN.


SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Sinode Am GPI, Renungan Online, GerejaBersaudara.id

Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Sinode Am GPI, Renungan Online, GerejaBersaudara.id

Masuk untuk meninggalkan komentar