PERBUATAN JAHAT DILAKUKAN TERHADAP ORANG BENAR.

Bacaan: Daniel 6: 1-13 (sesuai SBU).

Nas: “Orang-orang itu pun bergegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan memohon kepada Allahnya.” (ay.12).


Darius raja Media, berkenan mengangkat seratus dua puluh kepala daerah. Mereka ditempatkan di wilayah-wilayah pemerintahannya. Bersama dengan dua orang lainnya, Daniel diangkat sebagai pejabat tinggi membawahi kepala daerah. Daniel memiliki “roh yang luar biasa”, melebihi pejabat tinggi lainnya. Karena itu raja bermaksud menempatkan dia atas seluruh kerajaan (ay.1-4).


Pejabat tinggi lainnya dan para kepala daerah tidak senang dengan kedudukan Daniel seperti itu. Mereka mencari jalan untuk menjatuhkan Daniel. Melalui tugasnya tidak bisa mereka lakukan,  karena Daniel seorang yang baik, jujur, setia dalam pekerjaan. Karena itu mereka menjebaknya melalui keyakinannya. Dengan mempengaruhi raja dibuatlah undang-undang untuk menghukum orang yang menyembah ilah lain. Dengan cara seperti ini, mereka berhasil.


Orang-orang yang hidup dalam kejahatan, tidak senang bahkan memusuhi orang-orang yang hidup benar. Kejahatan mereka nyata. Karena itu mereka menjadi iri hati, benci, melakukan tipu daya bahkan teror untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan, dengan merekayasa berbagai ketentuan, bahkan undang-undang, supaya orang masuk perangkap kejahatannya.


Tapi mereka yang sungguh hidup dalam Tuhan (seperti Daniel), tidak goyah. Karena mereka mengimani kuasa Tuhan  jauh melampaui kuasa manusia,  termasuk  penguasa. Iman, doa dan kesetiaan beribadah menjadi kekuatan ampuh menghadapi kejahatan. Semua kejahatan,  dan rekayasa busuk tidak tersembunyi. Waspadalah dalam menjalani kehidupan saat ini. Hiduplah dalam iman, tekun berdoa, setia, jujur dan hidup benar. Kejahatan pasti akan kalah.


Doa: Tolonglah kami ditengah ancaman berbagai kejahatan. Karena bersama-Mu kami pasti menang.AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Renungan.Online, Sinode Am GPI, Gerejabersaudara.id

Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Renungan.Online, Sinode Am GPI, Gerejabersaudara.id

Masuk untuk meninggalkan komentar