Nas: “Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan, dan ibu-Ku.” (ay.35).
Sebagai manusia, Yesus di kandung dan dilahirkan seperti manusia pada umumnya. Namun kandungan Maria berasal dari kuat kuasa Roh Kudus. Yesus adalah ilahi (Allah). Ia menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Secara jasmani Yesus memiliki saudara-saudara seibu. Karena setelah Yesus lahir, Maria masih melahirkan anak-anak dalam perkawinannya dengan Yusuf yakni, Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon (Mat 1: 20-21; Mrk 6:3).
Sementara Yesus sedang melayani, datanglah ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Mereka menunggu diluar. Orang-orang memberitahukan kepada-Nya, saudara-saudara-Nya ada di luar dan mencari Yesus. Yesus berkata, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia berkata inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku, sambil melihat mereka yang ada disekeliling-Nya. Mereka yang melakukan kehendak-Ku, dialah saudara laki-laki-Ku, perempuan-Ku dan ibu-Ku (ay.31-35).
Yesus memiliki ikatan persaudaraan dengan saudara-saudara-Nya yang dilahirkan Maria. Hal ini hendak menegaskan bahwa Yesus telah menjadi manusia seperti kita, demi untuk menyelamatkan manusia. Nampak disini kasih-Nya, kerendahan hati-Nya dan pengorbanan-Nya. Ini menjadi teladan bagi kita sebagai manusia yang hadir di dunia.
Tetapi Yesus juga adalah Ilahi (Allah). Ia dilahirkan sebagai manusia ilahi, karena kehendak-Nya. Seandainya Dia adalah manusia biasa, kita akan mati dalam dosa. Karena karya keselamatan-Nya, kita menjadi saudara-Nya secara rohani. Itulah sebabnya Yesus berkata: “saudara-Ku ialah mereka yang melakukan kehendak-Nya. Sebagai saudara-Nya, mari hidup melakukan Firman, tekun berdoa dan beribadah. Bersyukur kalau kita telah menjadi saudara-Nya.
Doa: Terima kasih Yesus. Engkau telah menyelamatkanku dan menjadikan aku saudara-Mu. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
SIAPAKAH SAUDARA-SAUDARA YESUS?